Senin, 21 April 2014

DAT (Differential Aptitude Test)


DAT disusun oleh George George K. Bennet & Harold G. Wesman. Pada awalnya dibuat untuk mendapatkan prosedur ilmiah dalam menilai murid-murid baik sekolah laki-laki dan perempuan, secara terintegrasi dan terstandar. Tetapi juga secara luas dipakai dalam dunia perusahaan.
Tes DAT sebenarnya sudah dijelaskan pada mata kuliah Minat Bakat, tapi untuk memperoleh pengetahuan yang lebih dalam, saya mencoba memisahkannya secara tersendiri. DAT termasuk tes bakat. Pada umumnya, tes bakat dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a.    Test Special Aptitude: terfokus pada satu bakat saja. Misal mengukur bakat dibidang teknik mekanik, bakat pekerjaan tertentu (klerikal) dsb.
b.    Bateries test: Terdiri dari sejumlah tes, dapat diperoleh analisis profil untuk seseorang individu (intra individu).
Tes DAT masuk sebagai test special aptitude, yang mana dikhususkan untuk mengukur bakat secara spesifik. Contoh tes lain yang mengukur tes bakat secara spesifik seperti IST (Intelligence Structural Test), FACT (Flanagan Aptitude Classification Test), GATB (General Aptitude Test Battery) dan lain-lain.
Tes IQ dipandang sudah tidak memadai lagi dalam memprediksi/ketepatan kemampuan seseorang. Hal tersebut dilatarbelakangi dengan makin sadarnya para ahli psikologi bahwa kemampuan mental tidak hanya terdiri dari satu faktor saja, tapi banyak faktor. Jadi dibutuhkan tes yang mengukur bermacam-macam faktor ini, dan tidak menghasilkan skor tunggal saja, tapi juga beberapa skor sesuai dengan kemampuan yang diukur.
Tes DAT terdiri atas 7 tes, yaitu: 
  1. Verbal reasoning test 
  2. Numerical ability test 
  3. Abstract rationing test 
  4. Space relation test 
  5. Mechanical rationing test 
  6. Clerical speed and Accuracy test
  7. Language usage-part 1: spelling, part 2: sentences.
Cara pelaksanaan tes DAT: 
  • Dapat diberikan secara keseluruhan atau satu-persatu tes secara terpisah 
  • Dapat digunakan untuk pemilihan pekerjaan. 
  • Saat ini tes DAT sudah diadaptasi dalam bahasa Indonesia, tetapi hanya 5 saja.
  • Tes yang telah diadaptasi yatu: Numerical ability menjadi Tes Berhitung (A5), Abstract Rationing menjadi Tes penalaran (A3), Space Relation menjadi Tes Pola (B3/C5), Mechanical Rationing menjadi tes pengertian mekanik (C4), Clerical speed and accuracy menjadi Tes Cepat Teliti (D4)
Prosedur Pelaksanaan Tes DAT
Materi Tes DAT 
  1. Buku Tes 1: penalaran verbal, kemampuan angka, penalaran abstrak, dan lain-lain 
  2. Lembar jawaban ada 2 bentuk : manual dan untuk computer 
  3. Pensil: runcing, 2 buah (1 cadangan), 2B untuk computer 
  4. Kunci Jawaban 
  5. Individual rapport form --- laporan informasi hasil tes DAT
Prinsip Umum Pelakasanaan Tes DAT 
  1. Semua tes diberikan dalam waktu relatif singkat (maksimal 2 minggu)
  2. Ada jadwal : biasanya pagi à masih fresh, tidak ada gangguan 
  3. Tes disajikan menarik
Langkah – Langkah Pelaksanaan Tes DAT 
  1. Pengantar: Bentuk rapport yang baik, beri tahu tujuan tes, bangkitkan motivasi agar tes dikerjakan sungguh – sungguh dan baik. Tester mengatakan: ”Tes ini bisa dikerjkan oleh semua orang, tidak perlu memiliki kemampuan khusus untuk menjalankan tes ini”. Tester tidak boleh langgar batas waktU. 
  2. Alat Tulis: Pensil runcing (1 cadangan, 2B untuk komputer). Tester boleh sediakan / beri pengumuman sebelum hari tes. 
  3. Lembar Jawaban + Buku Tes. Didistribusikan: Lembar jawaban disisipkan di buku. Beri instruksi : ”jangan membuka buku tes sebelum diperintahkan”. Kemudian testi diminta untuk mengeluarkan lembar jawaban, lalu beri instruksi ”Tulislah identitas anda” (nama, tanggal, tes, dsb). Beri peringatan agar buku tidak dicoret – coret. 
  4. Baca Petunjuk (panduan instruksi tes). Baca instruksi / petunjuk tes dengan suara keras, jelas, dan beri contoh soal/ Pancing testi untuk jawab contoh soal. Beri kesempatan bertanya. Beri petunjuk cara menjawab. 
  5. Waktu: Beri aba – aba mulai + selesai dengan leras dan tegas. Saat selesai, katakan “Stop! Berhenti Bekerja, letakkan alat tulis anda”. Tester / pengawas harus kontrol testi dan bergerak ke seluruh ruangan, periksa cara kerja testi.
Tes Hitung (A5) 
  • Terdiri dari 40 soal dengan lembar jawab yang terpisah
  •  Mengukur aspek: kemampuan berfikir dengan angka, penguasaan hubungan numerik. Misalnya berupa penjumlahan sederhana.
  • Disebut: arithmetic compution bukan arithmatic rationing
Cara penyajian: 
  • Secara berkelompok atau individual 
  • Waktu: 30 menit. 5 – 10 menit untuk instruksi 
  • Tujuan untuk prediksi dalam bidang pendidikan (misal: matematika, fisika, kimia, teknik) dan pekerjaan (misal: ass. Labor, statistika, administrasi) 
  • Untuk jurusan sosial dan bahasa harus diberikan dengan tes verbal. Ters berhitung + tes verbal = general learning ability. Tes berhitung + abstract rationing + verbal rationing = IQ umum. 
  • Skoring: Benar = 1, Salah = 0
Tes Penalaran (A3) 
  • Jumlah Soal 50 buah 
  • Aspek yang diukur: Kemampuan penalaran non-verbal yaitu meliputi kemampuan individu untuk memahami hubungan logis dari figur-figur abstrak. 
  • Abstract Rationing + Verbal Rationing + Numerical Ability = General IQ
Cara penyajian: 
  • Dilakukan secara individual atau kelompok 
  • Waktu: 25 menit, untuk instruksi 5 – 10 menit 
  • Tujuan: melakukan seleksi/evaluasi dibidang pendidikan ataupun pekerjaan 
  • Skoring: Benar = 1. Salah = 0
Tes Pola (B3) 
  • Terdiri dari 40 soal 
  • Aspek yang diukur: kemampuan mengenal hal; konkrit (tiga dimensi) melalui proses penglihatan. 
  • Testee perlu melakukian imajinasi (memanipulasi secara mental)
Cara Penyajian: 
  • Bisa individual atau kelompok 
  • Waktu: 30 menit, instruksi 5 – 10 menit.
  •  Tujuan: mengetahui kemampuan seseorang mengenal bentuk 3 dimensi. 
  • Misal untuk bidang desain, arsitektur, seni, dekorasidll.Sekoring: 
  • Benar – Salah
Bentuk lain dari tes Pola (C5) 
  • Tes ruang Bidang (C5) 
  • Jumlah soal 60 buah 
  • Secara umum tes ruang bidang mengukur aspek yang sama dengan tes pola
Tes Pengertian Mekanik (C4) 
  • Jumlah soal 68 buah
  • Merupakan bentuk baru dari tes mechanical comprehensive yang dibuat oleh Binnett. 
  • Waktu yang dibutuhkan 30 menit. 
  • Tujuan: Mengukur kemampuan khusus dalam bidang mekanik untuk memilih pekerjaan atau pendidikan. Contoh: Perakit mesin, maintenance mesin.
  • Skoring: B = 1, S = 0, Skor tertinggi 68.
  • Rumus pemberian skor kasar: R – ½ w yaitu jumlah benar dikurangi seperdua jumlah salah
Tes Cepat dan Teliti (D4) 
  • Jumlah soal 100 buah dibagi menjadi 2 bagian
  •  Aspek yang diukur: respon subjek terhadap tugas/pekerjaan yang berkaitan dengan kecepatan persepsi dari suatu stimulus yang sifatnya sederhana.
  • Kecepatan respon terhadap kombinasi hurup dan angka.
  • Ingatan yang sifatnya jangka pendek (Momentary retention)
Cara Penyajian: 
  • Waktu: 3 menit untuk masing-masing bagian 
  • Tujuan: untuk konseling sekolah
  • Misal: ada siswa dengan skor tes cepat dan teliti yang rendah, kemungkinan ia ada kesulitan dalam kecepatan dan presisi. 
  • Untuk seleksi karyawan yaitu untuk meramalkan produktivitas seseorang dalam mengerjakan tugas rutin yang melibatkan persepsi dan pemberian tanda. Misal: filing, coding, stock room work. 
  • Skoring: bagian 1 tidak diskor (untuk latihan saja). 
  • Bagian II diskor: skor total adalah jumlah soal yang dikerjakan dengan benar.
Hasil penelitian 
  • Skor tinggi pada tes cepat teliti dibutuhkan untuk pekerjaan seperti business administration, tapi tidak perlu skor untuk salesmen. 
  • Ada korelasi yang signifikan antara skor tes dengan prestasi kerja karyawan dibagian rajut dan finishing perusahaan pembuat rambut palsu.
Tes Pemakaian Bahasa (Language Usage-Spelling + Grammar) 
  • Mengukur kemampuan membedakan tata bahasa yang baik dan benar, tanda baca, dan penggunaan kata.
  • Spelling: mengukur seberapa baik seseorang mengeja kata dalam bahasa Inggris / Indonesia.
  • Grammar: mengukur kemampuan siswa / seberapa baik seseorang dapat mengenal kesalahan –kesalahan tata bahasa, tanda baca, dan pemakaian kata dalam kalimat yang mudah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar